KALIMAT
INDUKTIF DAN KALIMAT DEDUKTIF
a.
Kalimat Induktif
Kalimat
utama Paragraf induktf terletak pada bagian akhir Paragraf. Paragraf ini
diawali dengan kalimat-kalimat penjelas yang berupa fakta, contoh-contoh,
rincian khusus maupun bukti-bukti yang
kemudia disimpulkan atau digeneralisasikan ke dalam satu kalimat pada akhir
Paragraf. Paragraf Induktif dikembangkan dari pola khusus ke umum.
Contoh:
Kemacetan dapat disebabkan
oleh banyak faktor antara lain. Pertama, jumlah kendaraan yang ada di Jakarta
tidak seimbang dengan luasnya jalan. Kedua, Kurangnya rasa patuh terhadap
peraturan yang berlaku. Ketiga, Kemunculan tempat-tempat yang menganggu lalu
lintas seperti pasar, rel kereta api, pedagang kaki lima, halte yang tidak
difungsikan, banjir, dan tempat tempat keramaian lain. Yang terakhir, Ketidak
tegasnya aparat yang berwenang dalam menindak para pelanggar lalu lintas. Kemacetan
memang sudah menjadi hal yang biasa di Kota Jakarta.
|
b.
Kalimat Deduktif
Paragraf
deduktif adalah suatu Paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal Paragraf.
Paragraf ini diawali dengan pernyataan yang bersifat umum dan kemudian
dilengkapi dengan penjelasan-penjelasan khusus yang berupa contoh-contoh,
rincian khusus, bukti-bukti dan lain-lain. Karena Paragraf deduktif
dikembangkan dari suatu pernyataan umum, maka pola kalimatnya adalah dari umum
ke khusus.
Contoh:
Saat ini kita sudah
memasuki musim penghujan. Banyak sampah yang menumpuk akibat kita sering
membuang sampah sembarangan. Mebuang sampah sembarangan dapat meyebabkan
aliran pembugan air menjadi tersumbat. Terlebih lagi, mendangkalnya permukaan
saat ini. Oleh karena itu, tidak mengherankan banjir selalu datang setiap
hari.
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar