KEPAILITAN
1.
Pengertian Kepailitan
Pengertian dari
bangkrut atau pailit menurut Ensiklopedia Ekonomi Keuangan Perdagangan antara
lain, keadaan dimana seseorang yang oleh suatu
pengadilan dinyatakan bankrupt dan yang aktivanya atau warisannya telah
diperuntukkan untuk membayar utang-utangnya. Sedangkan, kepailitan menurut UU
Kepailitan diartikan sebagai sita umum atas semua kekayaan Debitor Pailit yang
pengurusan dan pemberesannya dilakukan oleh Kurator di bawah pengawasan Hakim
Pengawas sebagaimana diatur dalam Undang-Undang.
2.
Hal – hal yang menyebabkan sebuah perusahaan mengalami
kepailitan
1. Faktor
Internal :
·
Manajemen yang tidak efisien
Manajemen yang tidak efisien akan mengakibatkan
kerugian terus menerus yang pada akhirnya menyebabkan perusahaan tidak dapat
membayarkewajibannya. Ketidakefisienan ini diakibatkan oleh pemborosan dalam
biaya, kurangnya keterampilan dan keahlian manajemen.
·
Ketidakseimbangan dalam modal yang dimiliki dengan jumlah piutang-hutang
yang dimiliki
Hutang yang terlalu besar akan mengakibatkan
biaya bunga yang besar sehingga memperkecil laba bahkan bisa menyebabkan
kerugian. Piutang yang terlalu besar juga akan merugikan karena aktiva yang
menganggur terlalu banyak sehingga tidak menghasilkan pendapatan.
·
Moral hazard oleh manajemen
Kecurangan yang dilakukan oleh manajemen
perusahaan bisa mengakibatkan kebangkrutan. Kecurangan ini akan mengakibatkan
kerugian bagi perusahaan yang pada akhirnya membangkrutkan perusahaan. Kecurangan
dapat berupa manajemen yang korup atau memberikan informasi yang salah pada
pemegang saham atau investor.
2. Faktor
External :
·
Perubahan dalam keinginan pelanggan yang tidak diantisipasi
oleh perusahaan yang mengakibatkan pelanggan lari atau berpindah sehingga
terjadi penurunan dalam pendapatan.
·
Kesulitan bahan baku karena supplier tidak dapat memasok lagi
kebutuhan bahan baku yang digunakan untuk produksi.
·
Faktor debitor juga harus diantisipasi untuk menjaga agar
debitor tidak melakukan kecurangan. Terlalu banyak piutang yang diberikan
kepada debitor dengan jangka waktu pengembalian yang lama akan mengakibatkan
banyak aktiva menganggur yang tidak memberikan penghasilan sehingga
mengakibatkan kerugian yang besar bagi perusahaan.
·
Persaingan bisnis yang semakin ketat menuntut perusahaan agar
selalu memperbaiki diri sehingga bisa bersaing dengan perusahaan lain dalam
memenuhi kebutuhan pelanggan. Semakin ketatnya persaingan menuntut perusahaan
agar selalu memperbaiki produk yang dihasilkan, memberikan nilai tambah yang
lebih baik lagi kepada pelanggan.
·
Kondisi perekonomian secara global juga harus selalu
diantisipasi oleh perusahaan. Kasus perkembangan pesat ekonomi Cina yang
mengakibatkan tersedotnya kebutuhan bahan baku ke Cina dan kemampuan Cina
memproduksi barang dengan harga yang murah adalah contoh kasus perekonomian
global yang harus diantisipasi oleh perusahaan.
3.
Hal hal yang dapat dilakukan sebuah perusahan untuk mengatasi
kepailitan
1. Cara yang wajib
dimiliki oleh seorang pengusaha adalah tekad yang kuat. Bila pengusaha memiliki
tekad yang kuat untuk mengembangkan usahanya, maka pengusaha tersebut selalu
mempunyai motivasi dan akan tetap bertahan meskipun krisis melanda.
2. Cara yang harus
dilakukan oleh seorang pengusaha adalah terus maju untuk mengembangkan usahanya
meskipun sedang dilanda krisis. Pengusaha harus berani untuk maju terus
meskipun banyak rintangan. Pengusaha sejati tidak akan takut dengan yang
namanya rintangan.
3. seorang pengusaha
harus mau bekerja keras untuk memajukan usahanya. Bila seseorang sudah
memutuskan untuk menjadi pengusaha, maka orang tersebut harus bersedia untuk
bekerja keras. Dalam menghadapi krisis, kerja keras sangat dibutuhkan untuk
menyelesaikan rintangan-rintangan yang sedang terjadi.
Bila ketiga cara
diatas sudah dilakukan untuk menghadapi krisis usaha atau bisnis, maka tidak
perlu terlalu khawatir karena semua akan berjalan dengan baik. Seorang
pengusaha sejati pasti dapat menghadapi segala rintangan yang menghadangnya.
Bila Anda sudah
hampir putus asa saat alami kebangkrutan, cobalah urai simpul-simpul mati dalam
kondisi bangkrut tersebut dengan beberapa saran di bawah ini.
1. Berkomunikasi
dengan entrepreneur yang pernah alami hal serupa.
Saat alami kebangkrutan, tetaplah berkomunikasi
dengan banyak orang. Mengurung diri terlalu lama akan memberikan efek putus asa
yang lebih besar. Tentu Anda harus tetap mendekatkan diri pada Tuhan agar lekas
bangkit tetapi jangan lupa untuk juga mengokohkan jejaring bisnis. Di saat
genting seperti inilah, jejaring bisnis menjadi jaring pengaman yang bisa
mengangkat Anda dari kebangkrutan.
Jika Anda memiliki mentor atau setidaknya rekan
yang sudah lebih banyak memiliki pengalaman dalam dunia entrepreneurship,
cobalah untuk meminta sebagian waktunya untuk bisa mengobrol dekat dari hati ke
hati. Jika Anda dikenal sebagai pengusaha yang suka bekerja keras dengan
reputasi yang baik tanpa cela, kebangkitan dari kebangkrutan adalah hanya soal
waktu. Dan bila Anda pernah membantu beberapa orang rekan sesama entrepreneur
sebelumnya, Anda bisa meminta bantuan mereka untuk bangkit dengan cara yang
sama-sama saling menguntungkan. Inilah manfaat memiliki jejaring bisnis, Anda
tak akan pernah sendirian menghadapi krisis.
2. Pupuk keyakinan
diri bahwa badai pasti berlalu
Dalam kehidupan ada perputaran antara masalah dan
kebahagiaan. Jangan serta merta putus asa menghadapi keadaan yang sedemikian
rumit . Semua masalah, termasuk kebangkrutan yang sedang Anda alami, pasti
memiliki ujung dan akhir. Teruslah bersikap pantang menyerah, pelihara
kemampuan untuk berpikir jernih. Tidak mudah memang tetapi inilah yang harus
Anda lewati sebagai seorang entrepreneur.
3. Minta bantuan
pihak ketiga yang professional
Untuk menyelesaikan masalah kebangkrutan dengan
tuntas, Anda bisa menyewa jasa tenaga profesional. Jenis jasa ini tentu
disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan Anda. Misalnya, jika Anda ingin
menegosiasikan utang piutang, Anda bisa sewa jasa penasihat hukum atau
konsultan bisnis yang berpengalaman dan tepercaya. Tahan diri untuk bertindak
instan dan sembrono. Keinginan untuk mencapai solusi secara instan akan menjadi
bumerang suatu saat bagi Anda.
4. Pertahankan
perusahaan
Saat sebuah perusahaan dirundung masalah
kebangkrutan, ada baiknya entrepreneur mempertimbangkan untuk mempertahankannya
sebatas kemampuannya. Masa kelam ini menjadi saat yang sesuai untuk menguji
kesetiaaan para karyawan. Di samping itu, dengan mempertahankan perusahaan,
masih terbuka peluang untuk menyelesaikan masalah keuangan (misalnya utang
piutang) yang menjadi sumber masalah utama kebangkrutan.
Kesimpulan:
Masalah
kepailitan memang menghantui banyak perusahan, baik perusahaan yang sudah
berkembang pesat sampai yang baru berkembang. Namun, masalah tersebut tentu
saja dapat diatasi atau dihindari dengan manajemen perusahaan yang baik. Mendengarkan
keinginan konsumen juga salah satu cara untuk membuat perusahaan terus
berkembang. Sensitifitas terhadap kondisi ekonomi politik yang sedang terjadi
juga merupakan hal penting agar manajemen perusahaan dapat dengan sigap
mengatasinya, dan hal hal yang tidak diinginkan untuk perusahaan dan dihindari.
Sumber:
http://laruno.com/bisnis/faktor-penyebab-terjadinya-kebangkrutan-sebuah-usaha/
http://rubenjubilate.blogspot.co.id/
http://www.hukumkepailitan.com/2012/01/04/pengertian-dan-syarat-kepailitan/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar