Koperasi
merupakan soko-guru atau tulang punggung perekonomian Indonesia karena koperasi
mengisi baik tuntutan konstitusional maupun secara strategis mengisi tuntutan
pembangunan dan perkembangannya. Catatan kecil dari penulis: Pada Pidato
Kenegaraan tanggal 16 Agustus 1982, Presiden mengatakan bahwa koperasi adalah
sebuah satu soko-guru perekonomian, mungkin dimaksudkan beliau dalam arti
kuantitatif, yaitu bahwa koprasi
merupakan salah satu penyumbang pada produksi nasional (Produk Domestik Bruto).
Koperasi adalah soko-guru (bukan salah satu) tidak saja pada pengertian
kuantitatif, yaitu bahwa koperasi merupakan aspek kehidupan social-ekonomis
yang sifatnya menyeluruh. Koperasi dapat hidup pula di dalam bangun-bangun
usaha non-koperasi tetapi tidak sebaliknya.
Koperasi
menyadarkan kepentingan bersama, menolong diri sendiri secara bersama dalam
meningkatkan kesejahteraan dan kemampuan produktif. Dengan demikian koperasi
menjadi penting sebagai organisasi perekonomian rakyat dalam perlawanannya
terhadap penindasan system modal asing.
Koperasi
adalah bentuk usaha yang tidak saja menampung tetapi juga mempertahankan serta
memperkuat identitas dan budaya bangsa Indonesia. Kepribadian bangsa
bergotong-royong dan kekolektivan akan tumbuh subur didalam koperasi.
Selanjutnya koperasi sendiri akan lebih terbangun dengan lebih menguatnya
budaya itu. Koperasi adalah wadah yang tepat untuk membina golongan ekomoni
kecil/pribumi.
Dalam
hubungan ini koperasi memupuk kekuatan ekonomi bersama antara yang lemah untuk
menghadapi kekuatan-kekuatan besar yang merugikan dan mematikan yang
kecil-kecil. Koperasi di sini lebih daripada memupuk kemandirian dan
meningkatkan kemampuan produktid anggotanya melalui swakarsa dan swadayai saja,
tetapi terutama memupuk kesadaran ekonomi dan solidarita.
Seperti
dikatakan oleh GBHN, koperasi adalah lembaga ekonomi yang berwatak sosial.
Sebagai wahana sosial-ekonomi kesoko-guruan koperasi bersifat menyeluruh karena
koperasi dapat hidup di dalam bangunan-bangunan usaha lain yang non-koperasi.
Koperasi
adalah wahana yang tepat untuk merealisasi Ekonomi Pancasila terutama karena
terpenuhinya tuntutan kebersamaan dan asas kebersamaan dan asas kekeluargaan.
Dalam keseluruhan, koperasi adalah kemakmuran rakyat sentries.
Ada
beberapa prinsip koperasi, antaranya adalah:
1.
Keanggotaan koperasi bersifat sukarela
dan terbuka
2.
Pengelolaan koperasi dilakukan secara
demokratis-jadi di sini maksudnya adalah seluruh kegiatan usaha yang dilakukan
koperasi harus berdasarkan keputusan yang diambil melalui Rapat Anggota yang
dilangsungkan secara demokratis.
3.
Sisa hasil usaha (SHU) yang merupakan keuntungan
dari usaha yang dilakukan oleh koperasi dibagi berdasarkan besarnya jasa
masing-masing anggota.
4.
Modal diberi balas jasa secara terbatas
– dalam hal ini yang dimaksudkan modal diberi jasa secara terbatas, yaitu
apabila seseorang atau badan memasukkan modal ke koperasi, maka koperasi akan
memberikan balas jasa – tetapi secara terbatas, artinya dengan ketentuan jasa
yang diberikan itu adalah atas keputusan Rapat anggota.
5.
Koperasi bersifat mandiri
Mengapa
peran sebagai soko guru perekonomian Indonesia memudar?
Mungkin
alami, bahwa ketika koperasi sedang berjaya, banyak kalangan yang melirik. Mengapa
banyak yang melirik, kiranya kita maklum. Bahwa di sana, ada bergelimpangan
uang yang bisa digunakan untuk apa saja. Seperti biasa, kaum politisi juga
mulai tertarik. Dan itulah yang terjadi, di zaman Nasakom dahulu, koperasi
menjadi perebutan partai politik. Politisasi koperasi, tidak mampu
mempertahankan koperasi sebagai soko guru perekonomian Indonesia, bahkan
sebaliknya. Dapat dipahami, karena koperasi sejatinya memang harus lepas dari
politik. Koperasi akan tetap sebagai soko guru perekonomian Indonesia, kalau platformnya
adalah ekonomi, bukan politik ataupun kepentingan perorangan/golongan. Inilah
yang mestinya harus dikembalikan, agar koperasi kembali ke jati dirinya. Jati
diri koperasi itu adalah kegotong-royongan
Dalam
menghadapi era persaingan global, koperasi harus mengemban misi negara yang
sangat berat yaitu sebagai soko guru perekonomian nasional atau tiang penyangga
perekonomian nasional atau sebagai dasar ekonomi nasional. Kenyataan tersebut
tidak mungkin dapat diemban oleh koperasi, jika harus berbenturan dengan pelaku
ekonomi lain yang mempunyai kebebasan dalam mengatur perusahaan dan perolehan
modal.
Sebagaimana
kita ketahui, pertumbuhan dan peranan koperasi belum sepenuhnya terwujud,
sebagaimana yang diinginkan oleh UUD 1945. Demikian pula peraturan dan
perundang-undangannya yang masih belum sepenuhnya menampung hal-hal yang
diperlukan untuk menunjang pelaksanaan koperasi, baik sebagai badan usaha
maupun sebagai gerakan ekonomi.
Disinilah,
peranan pemerintah menjadi sangat penting dalam mendorong gerakan koperasi
sebagai organisasi usaha bersama yang bertujuan untuk meningkatkan
kesejahteraan sosial ekonomi para anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya
Dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa koperasi memiliki peran yang besar di
masyarakat. Sebagai salah satu pelaku ekonomi dalam sistem perekonomian
Indonesia, koperasi mempunyai tanggung jawab untuk mengembangkan perekonomian
nasional bersama-sama dengan pelaku-pelaku ekonomi lainnya. Namun koperasi mempunyai
sifat-sifat khusus yang berbeda dengan sifat bentuk perusahaan lainnya, maka
koperasi menempati kedudukan yang sangat penting dalam sistem perekonomian
Indonesia. Oleh karena itu koperasi harus mempunyai kesungguhan untuk memiliki
usaha yang sehat dan tangguh, sehingga dengan cara tersebut koperasi dapat
mengemban amanat dengan baik. Jika banyak orang yang dapat mengambil
kemanfaatan koperasi, pola pikir yang seragam, adanya tanggung jawab dari para
pemimpin koperasi, keseriusan pemerintah yang harus lebih memberikan aspirasi
kepada masyarakat untuk tetap menggunakan koperasi, maka ekonomi masyarakat pun
akan kuat. Maka, tak heran jika koperasi disebut sebagai soko guru atau tiang
utama perekonomian di Indonesia.
Sumber:
http://taufikipa3.blogspot.co.id/2015/10/contoh-kti-karya-tulis-ilmiah-tentang.html
http://www.pelita.or.id/baca.php?id=33132
Tidak ada komentar:
Posting Komentar